[Komorebi] Kisah yang Nyaris Usai

June 24, 2018 Nisa 2 Comments

Air mata selalu mengalir deras saat aku tak sengaja mengundang masa lalu memenuhi ruang pikiranku
Mereka seolah enggan pergi dari benakku,
Padahal mereka tau kisah kita telah usai walau ditopang dengan ketidakpastian

Pada akhirnya, kita memilih untuk berjalan masing-masing
Kau dengan ambisimu, dan aku dengan cita-cita serta impianku
Padahal, kita masih akan tetap berada dibawah langit yang sama
Pun berpijak diatas bumi yang sama
Namun, Kelak kamu bukan lagi orang yang sama
Atau kamu masih orang yang sama namun dengan perasaan yang berbeda
Begitupun aku,
Tak selamanya aku akan terus terjebak dalam ruang hatimu
Ada saatnya aku akan tersenyum ikhlas ketika melihatmu, walaupun nyatanya kamu hanya akan tetap menjadi bahagiaku di masa lalu
Dan kamu hanya akan menjadi kisahku di masa putih abu

Namamu memang perlahan akan sirna, begitupun dirimu yang kian hari kian menjadi kenangan
Namun aku tau,
Ada kalanya aku perlu membuka kenangan itu
Agar aku selalu ingat,
Bahwa aku pernah berjuang dan bertahan walau ditopang ketidakpastian
Bahwa aku tumbuh dari rasa sakit dan dipatahkan berulang kali
Bahkan itu lebih buruk dari sekedar patah hati
Kian hari pun aku semakin sadar, bahwa masa lalu memang selalu menumbuhkan rasa ikhlas dalam menerima kenyataan

Dan untukmu, komorebi-ku.
Terimakasih.

-Nmz-
24 Juni 2018
11.40 pm

2 komentar:

[Komorebi] Sekuel cerita yang usang

June 22, 2018 Nisa 1 Comments

Sajakku benar-benar usang
Tiap aksara yang senantiasa menghiasinya kini sirna
Mereka bertaburan di ambang harapan yang tak kunjung menemukan titik pasti
Guratan aksara dalam sajakku enggan kembali,
Mereka bersikeras akan tetap berada disana sampai kau kembali,
Mereka menunggu jari-jariku kembali menuliskan namamu diantara aksara-aksara yang selalu kuukir dalam sajakku
Mereka merindukanmu, Aksara serta sajakku merindukanmu --apalagi aku
Sekuel cerita bersamamu memang belum usai,namun mereka hanya dipaksa berhenti tanpa menemukan bagaimana akhirnya
Bahkan kisah ini tak tau apakah ia akan berakhir bahagia atau berakhir bersama goresan luka, Ia gusar, menunggu bagaimana akhirnya.

Perasaanku mati seketika,
Aku bahkan lupa bagaimana caranya bahagia
Aku tak tau mana bahagia, aku juga tak tau mana luka
Semua tampak abu-abu

Kelak,
Bahagiaku bukan lagi kamu
Kamu-pun tak akan lagi menjadi alasan dari tiap lukaku
Namun,
Tetap saja, jika mengingat masa putih abu kamu akan tetap menjadi nama pertama yang terlintas
Kamu-pun akan menjadi seseorang yang paling banyak mengisi sekuel cerita hidupku yang belum usai

-Nmz-
22 Juni 2018
11.11 pm

1 komentar:

(Bukan) Komorebi

June 09, 2018 Nisa 0 Comments

5.658 kata tersusun dalam belasan sajak yang kurangkai berima,
Sosokmu kian menari bersama sajak yang kubiarkan berada di ambang imajinasi
Belasan puisi kubiarkan terpampang bersama harapan yang tak tau arah
Ketidakpastianmu tak lagi ku gubris, karena ribuan kata telah mewakilkan apa yang sempat kurasakan
Kepergianmu pula tak lagi ku tangisi, karena belasan sajak telah menyimpan rapi namamu dalam tiap abjad yang kuukir bersama kata yang menyimpan berjuta makna
Terimakasih kusampaikan kepadamu, tuan
Karena dahulu kau telah sudi membiarkan namamu senantiasa menghiasi tiap bait sajakku
Tak lupa pula kusampaikan maaf padamu,tuan
Karena kepergianmu kali ini membuatku tak akan lagi membiarkan namamu terukir bersama kata-kata dalam sajakku.

-Nmz-
Subang, 10 Juni 2018
12.19 pm

0 komentar:

Penciptanya atau ciptaan-Nya?

June 02, 2018 Nisa 0 Comments

Puncak dari rasa sayang itu adalah ketika kata-kata terkunci dalam mulut dan enggan mengatakan apa yang dirasa
Namun, senantiasa menyebut namanya dalam tiap kidung do'a
Karena tak ada yang lebih indah dari perasaan dalam diam

Perasaan yang tumbuh besar namun enggan untuk disampaikan
Mata yang senantiasa memerhatikan keberadaannya, namun mulut tak sanggup untuk memanggil namanya
Dan hati yang akan selalu siap menampung segala rasa yang terkunci sangat dalam

Mereka menyebutnya "Jatuh cinta dalam diam"
Tapi bagiku bukan,
Ada kalanya kita hanya perlu untuk mendekatkan diri kepada yang maha kuasa agar apa yang kita butuhkan lekas dikabulkan
Bagaimana bisa kau berjuang untuk seseorang, tapi kau lupa untuk terus berikhtiar kepada dzat yang maha membolak-balikan hati
Bagaimana bisa kau mencintai ciptaan-Nya namun kau mengacuhkan penciptanya
Simpanlah perasaanmu untuk sementara, yang maha kuasa akan selalu tau apa yang terbaik untukmu
Dan percayalah, semua akan berakhir dalam skenario yang terindah
Jika memang akhirnya kau tak dipersatukan dengan seseorang yang selalu kau sebut namanya dalam tiap do'amu, mungkin kau akan dipersatukan dengan seseorang yang selalu menyebut namamu dalam do'anya tanpa pernah kau ketahui.

-Nmz-
Subang, 3 Juni 2018
01.01 WIB

0 komentar: