Bandung, 11 tahun yang lalu

December 30, 2016 Nisa 0 Comments

11 tahun yang lalu,
Kita masih sangat lucu
Masih menangis hanya karena Terjatuh atau mainan rusak
Waktu itu umur kita masih sekitar 5 tahun.
Kamu,
Dengan tubuh yang lebih tinggi dariku
Dengan celana olahraga yang kebesaran
Dan dengan cara bicaramu yang terburu-buru
Hahah
Sedangkan aku?
Aku yang selalu menggelung rambutku
Banyak sekali Jepit rambut yang terpasang di rambutku
Hingga orang-orang berkata aku adalah aksesoris berjalan,hahah.
Aku hanya tersenyum setiap kali kau berbicara
Tapi,
Kamu itu lucu
Dengan semua kepolosanmu
Aku tersipu setiap kali kau menggodaku
Ah, rasanya bahagia sekali saat mengingatmu
Terakhir kita bertemu, kita sudah genap berusia 6tahun
Dan sampai sekarang, sampai kita sama-sama duduk di bangku SMA
Kita tak pernah bertemu lagi
Aku rasa aku merindukanmu, Apa kau juga sama?
Aku yakin,
Kamu akan terlihat jauh lebih dewasa
Selama 11tahun aku menunggu kabarmu
Sampai akhirnya, Tepatnya kemarin
Aku baru ingat Ayahmu dan Ayahku adalah sahabat dekat sewaktu mereka SMA
Dan tiba-tiba saja Ayahku memberi tau kabarmu kepadaku.
Wajahmu masih sama seperti dulu
Wajah seorang pemimpin
Aku tau,
Kamu menjadi KetuaOsis disekolahmu, kan?
Aku sama sekali heran
Orang konyol sepertimu bisa menjadi ketua osis? Hahah.
Tapi, sampai sekarang aku masih Lost Contact dengammu
Entah kapan kita bisa berkomunikasi lagi
Dan entah kapan kita bisa bertemu lagi
Aku menunggumu
Aku tak tau kamu bagaimana sekarang
Aku hanya bisa berbicara lewat kata

11 tahun yang lalu
Di Bandung
Aku menunggumu.

0 komentar:

Puncak yang sama,Kisah yang berbeda

December 29, 2016 Nisa 0 Comments

Tempat yang sama.
Puncak yang sama.
Orang yang sama.
Tetapi dengan cerita berbeda. Tahun lalu,
Tepatnya beberapa minggu sebelum tahun baru
Aku dan kamu menuju tempat yang selalu kita idamkan
Puncak gunung
Kamu senantiasa bersamaku
Semangati diriku ketika langkah kakiku mulai merapuh
Saat yang lain Tertidur lelap
Kita masih terjaga saat itu
Banyak sekali bintang bertaburan di langit
Tapi, menurutmu aku lebih bersinar daripada bintang-bintang dilangit
Kita bertukar cerita malam itu
Rasanya nyaman sekali saat kau mengusap ubun-ubun kepalaku
Dan pada akhirnya akupun tertidur lelap
Matahari mulai menampakkan diri
Aku terbangun, dan kulihat kau masih terlelap
Aku tak tega membangunkanmu karena kulihat kau tertidur sangat lelap
Aku bahagia bersamamu
Dan sekarang, tepatnya tahun ini
Kita berada di tempat yang sama, puncak yang sama,dan waktu yang nyaris sama.
Tapi, dengan cerita yang berbeda
Tanpa ada sedikitpun kata
Tanpa ada sedikitpun canda
Tanpa ada sedikitpun tawa
Dan lihatlah,
Kali ini langit hitam tanpa ada bintang yang menemaninya
Seolah Mewakili kita yang tak lagi bersama
Aku rindu.
Rindu sekali
Saat berada disitu rasanya sama saja seperti mengundang masa lalu menghantui pikiranku
Aku rindu.

0 komentar:

Aku, si Batu Karang-mu

December 25, 2016 Nisa 0 Comments

Kamu tau batu karang?
Lihatlah..
Betapa kuatnya dia
Sekeras apapun ombak menghantamnya dia akan tetap diam ditempat yang sama
Bahkan dia akan senantiasa menunggu ombak datang lagi
Aku ?
Ya,
Aku sama seperti si batu karang itu
Kamu selalu bertingkah seperti si ombak
Kamu selalu menghantamku dengan dinginnya sikapmu
Namun,
Aku senantiasa menunggumu
Tanpa peduli rasa sakit yang terus menerus datang kepadaku
Percayalah,
Ini tak mudah
Aku seperti terlempar ke Dunia asing
Dunia yang penuh rasa sakit dan rasa kecewa
dan disitu aku sama sekali tak menemukanmu
Sungguh,
Kamu tak tau rasanya
Kamu bahkan tak pernah memaksaku untuk memasuki badai dan petirmu
Kamu mempersilakanku untuk masuk ke dalam pelangimu
Pelangi kita
Yang ternyata,
Semu...
Aku lelah
Namun hati memaksa untuk bertahan
Tenanglah,
Aku masih kuat
Bahkan sangat kuat
sama seperti si batu karang yang rapuh itu
Namun kamu harus tau,
Apabila ombak terus menerus menghantam si batu karang
Seiring berjalannya waktu batu karang akan semakin rapuh
dan akhirnya,
Hancur..




Dariku,
Si 'batu karang'-mu

0 komentar: