Tuan,masihkah kau disana?

September 21, 2018 Nisa 1 Comments

Untuk tuan,
Yang mampu menenggelamkan tiap asa dalam tatapannya
Untuk tuan,
Pemilik teduh dalam tiap ucapannya
Untuk tuan,
Pelukis rindu yang kian menagih
Untuk tuan,
Tempat dari segala keluh yang tercurahkan

//

Kau memang mengagumkan
Bahkan terlalu mengagumkan untuk gadis sepertiku

//

Tentang kita,
Tentang Yogyakarta yang kala itu menjadi kota terhangat karena teduhnya malam --dan sikapmu
Tentang koridor sekolah yang kian menjadi tempat kita berpapasan pada saat itu --walau enggan untuk saling menyapa
Tentang komorebi yang selalu sudi untuk kutitipkan segumpal rindu untukmu
Tentang rasa yang diberi harap namun enggan menetap
Tentang sepaket kebahagian pada 18 Mei tahun lalu
Serta tentang puncak gunung yang diselimuti harapan kita berdua

//

Tuan,
Rasa ini rapuh
Hati ini kian ringkih
Harap ini kian resah
Impian ini kian patah

Walau asa ku kini direnggut nestapa
Semesta kian memberikan nelangsa
Harapku luntur sebelum jadi nyata
Badai kerapuhan kian menerpa

Kepadamu lah rasa ini akan tetap berlabuh
Meski luka lama tak lekas sembuh
Namun dirimu tetap utuh


-Nmz-
Bandung, 21 September 2018
12.28 Pm

You Might Also Like

1 comment:

  1. Hi! Puisinya bagus bagus, saya suka. Seangat buat terus nulis ya kak! Love u😂

    ReplyDelete