Untukmu, KomorebiKu (2)
Bagaimana kabarmu, Tuan ?
Kurasa, semua tampak lebih baik tanpa adanya hadirku
Tentu saja,
Kini kau bahagia bersamanya, kan?
Lantas...
Bagaimana bisa kau bahagia secepat itu dengannya
Sedangkan kini aku berada dalam zona dimana aku tak bisa
mengosongkan hatiku hingga tak ada lagi kamu yang mengisinya
Aku berada dalam titik dimana aku tak bisa membunuh masa
lalu, masa dimana hanya ada kamu.
3 Triwulan.
Nihil.
Kamu pergi bersama sejuta harapan yang kau tanam lalu
setelah ia tumbuh besar, kau membiarkannya mati
Tanpa kau mafhumi perasaanku
Tanpa kau pedulikan posisiku saat itu
Teramat menyakitkan.
Pada akhirnya,
Kau hanyalah akan menjadi nama yang selalu kutuliskan dalam
setiap bait puisiku
Dan kita, tidak akan pernah menjadi sebuah sajak yang utuh
Jika pada suatu saat nanti,
Kau menemuiku dengan perasaan yang lain –perasaan yang bukan
untukmu(lagi)—
Kau jangan pernah menumbuhkan rasa penyesalan dalam dirimu
Karena kau harus tau,
Bahwa aku telah melewati puluhan malam dimana aku berharap
kamu kembali
Aku, telah melewati puluhan senja dimana aku berharap kau
masih dengan perasaan yang sama –untukku—
Namun, ternyata
harapanku tentangmu tetaplah akan menjadi ilusi.
Kamu, tetaplah akan menjadi
seseorang yang selalu kusemogakan dalam setiap sujudku
Pada akhirnya,
Aku sadar bahwa aku akan bangkit dan menjunjung tinggi
harapan yang pernah kubiarkan mati
Untukmu,
Selamat kehilangan cinta yang paling besar
-Nmz-
Subang, 01 Desember 2017
21:05 WIB
0 komentar: