Tentang Senja--dan Jingga

February 18, 2018 Nisa 0 Comments

Mereka menyebutnya 'Senja'
Fenomena dimana sinar jingga tiba bersama sore yang hangat
Fenomena dimana mentari kian menghilang karena ia enggan menampakkan diri dihadapan sang rembulan

Tak sedikit yang membencinya,
Mereka bilang senja adalah pembatas antara siang dan malam
Senja adalah pemisah agar keduanya tak saling berjumpa
Mereka bilang, senja adalah pertanda berakhirnya cerita, menyisakan sepi dan sunyi.

Jingga. Kau adalah Lembayung Senjaku.
Terpapas keasrian matahari yang akan mati.
Senja, kau adalah hela napasku.
Seperti kecemasan yang aku titipkan semasa aku menunggumu.

Kau jatuh ke pelukan semesta.
Dan air mataku pun jatuh dengan asa yang membara.
Kasih. Apa kau masih mengasihi seseorang yang berbelas kasih?
Kasih. Apa kau tahu, sudah berapa kali matahari itu terbit dan tenggelam ketika aku terpatri di ujung penantian?

Kasih. Kau adalah Matahari.
Sedangkan aku adalah Mata Hari.
Kau bebas tenggelam dan terbit sesuka hatimu, tanpa memedulikanku.
Sedangkan aku hanyalah Mata yang senantiasa memandangi Hari.

Kasih. Aku kehabisan gaya bahasa.
Sedangkan kau tak pernah kehabisan kata-kata.


Nmz X Arjchunprayoga
18 Februari 2018

You Might Also Like

0 komentar: