Monokrom

May 30, 2018 Nisa 0 Comments

Belasan foto yang dibalut dengan warna monokrom menghiasi dinding bangunan tempat dimana kita selalu menghabiskan waktu bersama
Potretku dan dirimu terpampang jelas disana
Kamu selalu terlihat gagah dengan menggunakan tas keril,sepatu dan juga jaket gunungmu itu
Belasan foto monokrom sebanding dengan belasan gunung yang telah kita daki bersama
Aku tau,
Bagimu monokrom adalah sebuah keindahan
Katamu, Hitam dan putih adalah warna yang berhasil melahirkan warna-warna indah lainnya
Karena hitam dan putih juga adalah warna yang mewakili kenyataan hidup yang tak bisa diprediksi
Mungkin itu salah satu dari sekian banyak alasanmu mencintai monokrom

Dua bulan yang lalu, tepatnya pada tanggal 20 November
Kau memutuskan untuk membawaku pergi ke titik setinggi gunung Rinjani
Gunung dengan segara anak yang teramat mengagumkan
Akankah Rinjani menjadi tempat terakhir kita mendaki bersama?
Akankah kenangan terakhir kita terkubur diatas kawah Rinjani?

Aku tersenyum mengingatmu
Mengingat filosofi monokrom yang kau lontarkan
Dan juga mengingat Rinjani

Hari ini,
Aku janji akan menemuimu
Aku akan memberikan salah satu dari belasan koleksi foto monokrom yang berisi potret kita berdua
Kau terlihat tampan di foto itu dengan memegang papan bertuliskan 'Top Mt.Rinjani', hanya saja matamu terlihat sedikit sayu
"Aku mencintamu, Pun jika memang tidak di dunia ini. Tapi nanti di dunia yang lebih abadi" Ucapmu saat itu
Aku tersenyum kaku karena aku tak mengerti maksudmu

Kini aku tepat berada didepanmu
Aku kembali tersenyum meski air mata tak bisa kubendung
"Aku mencintamu, Pun jika memang tidak di dunia ini. Tapi nanti di dunia yang lebih abadi" Ucapku, mengulang kata-kata yang ucapkan dua bulan yang lalu. Kini aku mengerti apa maksudmu.
Aku tak pernah cukup tegar untuk berlama-lama ditempat ini
Aku bergegas pergi,
Setelah menyimpan foto monokrom didepan nisan mu.

'Semoga kita bertemu di dunia yang abadi'


-Nmz-
Subang, 31 Mei 2018
12.17 WIB

You Might Also Like

0 komentar: